Minggu, 27 Oktober 2013

Elegi Ritual Ikhlas 15: Melawan Hawa Nafsu

Dian Permatasari
10313244018
Pend. Matematika Internasional


Dari elegi ritual ikhlas 15: Melawan hawa nafsu, diperoleh bahwa manusia selama hidupnya haruslah selalu berusaha. Tidak hanya semata-mata sekedar berusaha, namun juga diiringi dengan doa. Di dalam artikel disebutkan bahwasanya metafisik spiritual transenden itu merupakan suatu keadaan interaktif antara ikhtiar dan takdir, dunia akhirat, amal dan ilmu dalam bingkai doa. Hawa nafsu merupakan penghalang yang paling besar yang menghalangi jalan menuju Allah SWT. Hawa Nafsu merupakan keinginan-keinginan dari dalam diri seseorang yang sangat banyak dan tidak terbatas. Keinginan-keinginan atau hawa nafsu yang tidak terbatas tersebut dapat diringkas menjadi hawa nafsu kebinatangan, hawa nafsu binatang buas, dan nafsu syaitoniah. Selain ketiga hawa nafsu (buruk) itu, Allah SWT juga menganugerahkan kepada manusia Quwattun Rabbaniyyah, yaitu hawa nafsu dari unsur-unsur malaikat dan unsur-unsur Tuhan. Nafsu Quwattun Rabbaniyah berada di dalam hati ikhlas dan pikiran kritis setiap manusia. Kita hendaknya selalu berusaha mengendalkan nafsu-nafsu buruk dengan senantiasa ikhlas di hati dan kritis dalam berpikir. Kita hendaknya mampu melawan hawa nafsu minimal yang berasal dari diri kita sendiri. Semoga kita dapat mengendalikan nafsu kita agar dapat terhindar dari dosa sehingga Allah memudahkan segala urusan dan kita selalu berada di jalan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar