Jumat, 22 Januari 2016

Bilangan Prima

Bilangan prima merupakan bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan hanya mempunyai dua faktor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan prima dikenal sejak 6500 SM. Hal ini dibuktikan oleh ditemukannya tulang Ishango di benua Afrika pada tahun 1960. Tulang Ishango tersebut sampai saat ini masih disimpan di Musee d’Histoire Naturelle di Brussels, Geneva, Switzerland.
  
Tulang Ishango

Pada tulang Ishango tersebut, terlihat bahwa terdapat beberapa torehan pada masing-masing kolom. Torehan pada masing-masing kolom tersebut apabila dijumlahkan menghasilkan empat buah bilangan prima antara 10 sampai dengan 20. Bilangan-bilangan prima tersebut antara lain 11, 13, 17, dan 19. Meskipun demikian, beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa torehan tersebut hanya sebuah catatan tanggal dan secara tidak sengaja berupa bilangan prima.

Peradaban yang paling awal mengetahui tentang bilangan prima adalah Mesir Kuno. Namun, hanya sedikit bukti yang menunjukkan hal tersebut. Berbagai catatan sejarah yang ada menunjukkan bahwa bilangan prima dan sifat-sifatnya pertama kali dipelajari oleh matematikawan Yunani Kuno. Pada tahun 500 – 300 SM, para matematikawan di sekolah milik Pythagoras tertarik untuk mengkaji bilangan prima tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar