Senin, 30 Desember 2013

Elegi Perbincangan Para Banyak

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda – beda. Suatu permasalahan yang sama apabila dipandang oleh orang yang berbeda dan dari sudut pandang yang berbeda pula, maka permasalahan tersebut akan menajdi berbeda pula. Untuk menghadapi suatu permasalahan diperlukan kejernihan dalam berpikir dan bertindak, tidak boleh asal bertindak tanpa dilandasi oleh pikiran yang jernih dan melihat situasi. Apa yang dipikirkan oleh manusia itu terkadang belum tentu sama dengan yang ada dalam kenyataan.

Elegi Menggapai Tidak Sesat

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Makna dari filsafat adalah olah pikir yang refleksif. Apabila filsafat hanya diartikan sebagai kegiatan refleksi maka hal tersebut merupakan salah satu awal indikasi pereduksian filsafat. Filsafat juga olah pikir, saat melakukan refleksi tersebut kita juga melakukan olah pikir, berpikir tentang apa yang sedang, akan, telah kita refleksi. Oleh karena itu, agar kita dapat berefleksi dengan baik, kita harus senantiasa memperbanyak pemahaman kita melalui membaca referensi mengenai filsafat. 

The Implication Of Piaget's Work to Mathematics Education

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional

Siswa belajar matematika secara bertahap sesuai atau mengikuti perkembangan kemampuannya. Mereka belajar dengan sendirinya dari hasil interaksi dengan lingkungan, ternyata mereka bisa melakukannya dengan menggunakan cara dan untuk mereka sendiri. Anak-anak pada dasarnya dapat menciptakan pengetahuan tentang matematikanya sendiri melalui kehidupan sehari-hari mereka, namun masih ada suatu masalah yang membatasi atau bisa dikatakan menghambat mereka untuk menemukan jawaban-jawaban dari masalah yang mereka temukan pada setiap tahapnya. Maka dari itu, di sini sangat diperlukan peran serta guru dalam membantu mereka untuk memecahkan masalah mereka.

elegi mengenal jargon

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Jargon adalah istilah khusus dalam sebuah bidang keilmuan tertentu. Terkadang orang tidak mampu untuk memahami apa sebenarnya maksud dari suatu pernyataan yang mengandung jargon khusus, sehingga penggunaan jargon terkadang dapat membuat kesalahan persepsi si pendengar atau pembaca. Karena jargon merupakan istilah khusus di suatu bidang ilmu khusus. Jadi yang memahami maksud jargon hanyalah orang yang ahli dalam bidang tersebut, menekuni bidang itu, atau yang sedang mempelajari bidang tersebut. Namun, seorang pembelajar biasa bisa saja memahami jargon-jargon khusus bidang keilmuan tertentu. Hal tersebut dkarenakan kemampuan itu didapatnya dari proses belajar. Seorang pembelajar yang tekun dan gigih akan berkelana mengarungi segala batas bidang keilmuan untuk mendapatkan ilmu. Melalui berbagai pengalaman membaca dan mengeksplorasi referensi dia akan mendapatkan ilmu yang sangat berarti. 

Jargon Pengakuan Subyek Belajar Filsafat

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Mempelajari filsafat memang sulit. Namum, itulah tantangan dalam belajar, yaitu tidak langsung bisa, perlu proses dalam belajar. Tidak ada kesalahan dalam berfilsafat. Setiap orang mempunyai filsafat atau olah pikirnya masing-masih tergantung bagaimana kita menterjemahkan. Filsafat itu hidup, dan hidup merupakan filsafat. Filsafat itu bukan hanya sebagai mata kuliah saja, namun banyak hal yang dapat kita petik ketika kita berusaha merefleksikannya dalam kehidupan.

Elegi perbincangan para tepat

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Dalam elegi di atas, segala yang ada dan yang mungkin ada itu dikatakan tepat memilih jika keberadaannya yang ada dan yang mungkin ada sesuai dengan sifat-sifat memilih keberadaannya. Tepat itu bersifat relatif. Tepat untuk kita belum tentu tepat untuk orang lain. Tepat yang sebenar – benarnya adalah milik Allah. Meskipun terkadang kita merasa tidak tepat ketika dihadapkan sengan sesuatu yang ditetapkan oleh Allah, pdahal yang Allah tetapkan kepada kita merupakan sesuatu yang tepat untuk diri kita. Allah jauh lebih mengetahui apa yang tepat untuk diri kita dibanding dengan diri kita sendiri dan selalu memberikan sesuatu yang tepat untuk hamba –Nya

Elegi guru menggapai siswa belajar

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Dalam memahami siswa, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, yakni belajar dan belajar. Belajar tentang hakikat siswa, hakikat sekolah, hakikat mengajar, hakikat belajar, hakikat matematika, hakikat matematika sekolah, hakikat mengajar, hakikat tanya jawab, hakikat metode pembelajaran, hakikat penilaian, hakikat ujian, hakikat menghukum, hakikat memberi bekal, hakikat motivasi, hakikat apersepsi, hakikat diskusi, hakikat kelompok, hakikat kompetensi, hakikat standar, hakikat silabus, hakikat rpp, hakikat alat peraga, hakikat sumber belajar, hakikat tugas, hakikat pr, hakikat kewajiban, hakikat kebutuhan, hakikat investasi, hakikat kontruktivis, hakikat konbtekstual, dan sebagainya. Belajar hakikat-hakikat tersebut akan sangat membantu kita dalam melaksanakan pembelajaran. Masih banyak kesempatan untuk belajar. Oleh karena itu, kita harus belajar seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya dan ketika telah menjadi pendidik, kita siap menghadapi pembelajaran yang sesungguhnya. Meskipun begitu, kita tidak boleh sampai berhenti belajar. 

Jargon para subyek

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Ada banyak sekali subjek dalam kehidupan ini. Antara subjek dan jargon saling berkaitan antara keduanya. Jargon dapat menjadi sumber keunikan atau sumber kekacauan bila tidak dikendalikan atau dikelola dengan bijaksana. Dalam tata penulisan kalimat subyek berarti yang bekerja. Sedangkan obyek berarti yang dikenai kerja. Oleh karenanya dalam hal ini subyek itu adalah orang yang bergerak aktif, misalnya seorang pembuat, penentu, pengemban, pemangku, pelaksana, pemelihara, pengawas, dan lain sebagainya. Kinerja subyek pun akan ditentukan oleh kinerja obyek. Oleh karenanya otoriter sikap subyek terhadap obyek haruslah dihilangkan.

Sabtu, 28 Desember 2013

Jargon Pertengkaran antara Subyek dan Obyek

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional


Dari Elegi Jargon Pertengkaran Standar dan Proses dapat diketahui bahwa semuanya yang ada di dunia ini pastinya memerlukan jargon. Standar memerlukan jargon untuk memantapkan kedudukannya sebagai standar dan proses memerlukan jargon untuk melindungi dirinya. Standar dan proses adalah dua hal yang saling terkait, jika standar adalah subyeknya maka proses adalah predikatnya. Apapun yang terjadi pasti melalui suatu proses, dan proses yang ada pasti juga memiliki standar. Solusi terbaik adalah menterjemahkan dan diterjemahkan sehingga dapat saling memahami jargon masing-masing. Standar dan proses saling menterjemahkan dan diterjemahkan. Standar ada untuk mengatur proses, karena dalam pelaksanaan proses standar adalah pantauannya. Jadi seharusnya antara standar dan proses harus saling bersinergis.

Jargon Pertengkaran Tradisional dan Inovatif

Dian Permatasari
10313244018
Pendidikan Matematika Internasional

Dalam pembelajaran, apabila suatu sisi pembelajaran merasa bahwa dialah yang paling inovatif maka itu adalah kesombongan, karena bisa saja ia masih dianggap tradisonal oleh inovasi pembelajaran yang lebih inovatif. Begitu juga dengan pembelajaran yang lebih inovatif di atasnya ini juga tidak berhak mengklaim dirinya ke posisi inovasi yang terinovatif. Makukan improvisasi ke arah yang lebih baik merupakan upaya penginovasian pembelajaran yang sesungguhnya. Menerjemahkan dan senantiasa diterjemahkan akan sangat  membantu penyempurnaan ilmu yang tiada akan pernah sempurna. Karena kesempurnaan adalah hanya miliki Allah Sang Maha Sempurna.


Sabtu, 21 Desember 2013

Jargon Pertengkaran Guru dan Siswa

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Saya tertarik dengan kalimat bahwa guru itu adalah siswa dan siswa itu adalah guru. Guru adalah siswa ketika guru itu belajar dari tindakan-tindakan siswa atau ketika guru mendapatkan ilmu dari orang lain. Sedangkan siswa adalah guru ketika seorang siswa mampu mengkomunikasikan ilmunya atau tanpa sadar siswa tersebut memberikan ilmu yang bermakna kepada orang lain. Sebagai contoh, siswa akan menjadi guru ketika dia mengajari temannya.

Elegi Jejaring Stigma

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Stigma bagi seseorang belum tentu merupakan stigma bagi orang lain. Sebenar-benar hidup adalah stigma dan sebenar-benar stigma adalah hidup. Stigma bisa menjadi hal yang baik jika kita hanya menjadikannya sebagai pengetahuan kita dan mampu mengambil hikmah ataupun nilai baik sehingga kita bisa menjadi orang yang sopan terhadap pengalaman hidup orang lain. Namun yang terjadi kebanyakan pada kehidupan kita adalah stigma menjadi sesautu yang buruk karena kita terus menggunjingkannya.

Elegi Membongkar Mitos Teori Kemampuan Otak

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Otak manusia merupakan salah satu contoh kebesaran Tuhan. Setiap letak otak kita bisa mempunyai kemampuan masing-masing sesuai dengan pengalaman sehari-hari, pengalaman hidup, sosial, filsafat, agama, etnik. Banyak ahli yang telah mengembangkan teori tentang otak seperti bagaimana otak bekerja, kemampuan apa saja yang dimiliki otak, namun menurut teori mengenai otak masih akan terus berkembang karena masih banyak hal yang belum kita ketahui tentang otak. Dengan adanya otak, harusnya manusia berbeda dengan binatang. Dengan adanya otak, manusia mampu bernalar, dsb. Maha besar Allah yang telah menciptakan manusia dengan sempurna diciptakan dengan diberi otak dan pikiran. Semoga kita dapat mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Amin…

Kamis, 19 Desember 2013

Elegi Menggapai Nilai Diri

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education



Tujuan mencari ilmu adalan untuk diamalkan. Sesungguhnya perintah Allah SWT amalkan ilmumu walau hanya satu huruf yang kau bisa. Dan sungguh mulia bagi orang-orang mendo’akan murid-muridnya berilmu lebih dari apa yang dimilikinya. Ingatlah bahwa besok kelak semasa waktu habis di dunia justru yang ditanya adalah amalan ilmu itu sendiri. Ilmu itu bukan untuk diri kita sendiri, karena jika begitu ilmu itu akan hilang dan tidak akan menambah pahala. Tapi amalkanlah, bagikanlah kepada orang lain agar menjadi amal jariyah.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 25: Kompromi antar Pure Mathematics dgn School Mathemastics (Jawaban untuk Prof Sutarto Bgn Keempat)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Dari artikel ini saya juga menjadi tahu adanya Pure Horizontal Mathematics, dan Pure Vertical Mathematics, dan juga Pure Vertical Mathematics yang kemudian menjadi Pure Mathematics yang sering kita sebut-sebut sebagai produk dari Logicist-Formal-Foundationalist. Ada juga istilah baru yaitu Quasi-Mathematics, yaitu daerah yang berada diantara Pure Horizontal Mathematics dan Pure Vertical Mathematics. Dengan Quasi-Mathematics kita dapat mempertemukan Pure Mathematics dan School Mathematics. Quasi Mathematics mungkin bisa diartikan memberikan pemahaman tentang konsep sejak dini. Jadi siswa diberi pemahaman bahwa 3+4=7 itu benar pada umumnya, tetapi untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang matematika guru perlu juga menjelaskan bahwa 3 pensil +4 buku tidak sama dengan 7 pensil atau 7 buku.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 24: Solusi 3+4=7 kontradiktif? (Jawaban utk Prof Sutarto Bgn Ketiga)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Adanya dua pandangan yang berbeda sebetulnya justru membuat kita jadi berpikir bagaimana mencari penyelesaian dan  jalan tengah antara dua pandangan  para logicist, Formalis dan faoundationalist dan pandangan para educationist. Yang langsung terjun dalam dunia pendidikan adalah para educationist maka seharusnya para educationist diberi kebebasan untuk mengelola pembelajaran di sekolah dan seharusnya para logicist, Formalis dan faoundationalist memberi dukungan dan kebebasan sepenuhnya. Jadi keduanya dapat saling mendkung, bekerja sama, serta saling melengkapi. Sehingga di harapkan dunia pendidikan khususnya pendidikan matematika menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 22: Apakah matematika kontradiktif(Jawaban untuk Prof Sutarto bagian keSatu)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Pandangan tentang matematika dapat dibedakan menjadi 2 (dua) saja. Pertama, memandang obyek matematika sebagai IDE dalam pikirannya (Absolutism-Idealism-Platonism); kedua memandang obyek matematika di luar pikirannya (Intuitionism-Realism-Aristotelianism). Dan hal lain yang harus diperhatikan adalah para siswa sebagai pembelajar di sekolah, sehingga semua pihak harus menekan ego masing-masing dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan siswa. 

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 23: Logicist-Formalist-Foundationalist (Jawaban utk Prof Sutarto Bgn kedua)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Meskipun siswa lebih cenderung ke arah ke Logicist-formalist-fondasionalist, tetapi sebagai calon pendidik kita harus merubahnya ke arah realistics Mathematics, kontekstualis, Psycho-mathematics, Psycho-therapist agar matematika yang dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Itulah tantangan yang dapat dikatakan untuk berat seorang pendidik.

Selasa, 10 Desember 2013

Elegi Konferensi Para Keliru

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Kekeliruan dalam berbagai hal itu wajar dan lumrah. Tanpa adanya kekeliruan atau kesalahan, maka kebenaran itu juga tidak ada, karena tidak ada bahan pembandingnya, sehingga dengan keliru maka akan bisa berbuat benar. Manusia tidak pernah luput dari keliru. Jika kekeliruan dan kesalahan telah dibuat oleh manusia, selalu ada kerugian yang diakibatkan dari kesalahan atau kekeliruan tersebut. Oleh karena itu, dengan akal dan pikiran, manusia dapat menggunakannya untuk berpikir sesuai dengan hati nurani supaya dapat meminimalisir kekeliruan yang akan terjadi. Do’a harus selalu kita panjatkan, tak lupa kita juga harus berikhtiar, dengan begitu Allah akan melindungi kita.

Elegi Menggapai Dimensi

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Dalam 'Elegi Menggapai Dimensi', terdapat percakapan hewan, tumbuhan, batu, manusia, manusia yang memiliki pengetahuan, dan manusia yang memiliki bernurani dan pengetahuan. Dimensi seperti ukuran atau tingkatan. Perbedaannya terletak pada tingkatan – tingkatan dimensi yang didasarkaan atas sifat dan kodrat dari makhluk tersebut. Dimensi batu satu tingkat dibawah tumbuhan, dimensi tumbuhan satu tingkat dibawah hewan, dimensi hewan satu tingkat dibawah manusia biasa, manusia biasa satu tingkat dibawah manusia berilmu, manusia berilmu satu tingkat dibawah manusia yang bernurani dan berilmu, begitulah dimensi atau tigkatan yang relatif menurut obyek. Namun, dimensi tertinggi dan dimensi absolut adalah dimensi pencipta kita di dunia ini, Allah SWT.

Elegi Menggapai "Foundation of Mathematics Education: The Guru of Ernest"

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Elegi di atas memberikan pengetahuan baru mengenai pondasi pembelajaran matematika. Dari elegi di atas dapat disimpulkan bahwa pondasi pendidikan matematika menyajikan pembenaran mendapatkan status dan dasar bagi pendidikan matematika dalam hal ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Sehingga, kita hendaknya memiliki salah satu landasan-landasan tersebut atau kombinasi antara kedua/ketiganya. Oleh sebab itu, kita akan belajar tentang dasar ontologi dari pendidikan matematika, dasar epistemologi dari pendidikan matematika, dan dasar axiologi dari pendidikan matematika, atau kombinasi dari dua atau ketiganya

Elegi Wawancara Orang Tua Berambut Putih

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Elegi adalah lagu yang sulit. Elegi adalah salah satu cara yang digunakan untuk berkomunikasi filsafat tanpa mengatakan apa-apa kata filsafat karena ketika beberapa orang berpikir filsafat itu sulit dan tidak berguna. Elegi ini menunjukan bahwa filosofi yang lebih dekat dengan kita, apalagi filsafat adalah diri kita, dan filsafat adalah memiliki banyak manfaat dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Tantangan bagi filsuf adalah bagaimana menjelaskan filosofi dengan kata yang mudah. Elegi muncul karena kebutuhan. Elegi dibuat sebagai media belajar untuk membahas tentang semua yang ada dan mungkin ada. Jadi mahasiswa matematika perlu untuk membahas semua tentang matematika yang ada dan mungkin ada. Dan sebagai seorang guru, sehingga perlu memiliki kemampuan untuk membahas tentang semua yang ada dan mungkin ada.

Elegi Menggapai "Ideology of Mathematics Education: What are they thinking?"

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Ideologi pendidikan matematika mencakup sistem kepercayaan penerapan pendidikan matematika. Ideologi itu mencakup radikal, konservatif, liberal, dan demokrasi. Perbedaan pendidikan matematika adalah perbedaan bagaimana mengembangkan dan mengatur pengetahuan, pengajaran, pembelajaran, dan sekolah. Setiap ideologi pasti punya sisi positif dan negatif. Oleh karena itu, kita harus dapat melihatnya sehingga kita bisa mengambil sisi positifnya dan membuang sisi negatifnya. 

Minggu, 08 Desember 2013

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 21: Mengapa 3+4=7 kontradiktif? (Bagian Kesatu)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Dunia anak adalah dunia yang dibatasi atau terikat oleh ruang dan waktu. Karena hal itulah, jadi sebagai seorang guru, kita tidak boleh mengatakan 2+3 = 5 tanpa keterangan apapun. Apakah 2sepatu+3sandal=5sepatu atau 5 sandal? Di sini jelas bahwa pengajaran di masa kecil juga terikat oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, matematika adalah kontradiksi atau tidak konsisten tergantung pada ruang dan waktu.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 20: Apkh Mat Kontradiktif? (Tanggapn utk Bu Kriswianti bgn kedua)



Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Matematika tampaknya tidak disukai oleh siswa karena yang lebih diajarkan kepada siswa adalah matematika murni, bukan matematika sekolah. Matematika sekolah memang memiliki perbedaan dengan kegiatan matematika murni tetapi pada dasarnya, pengetahuan tentang matematika sekolah harus tetap berdasarkan murni matematika. Oleh karena itu, guru harus kreatif dengan metode pengajaran untuk paket matematika sekolah yang lebih menyenangkan bagi siswa.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 19: Apakah Mat Kontradiktif? (Tanggapan utk P Handarto C)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Selama manusia masih hidup di dunia, maka manusia tidak akan terbebas dari hukum-hukum kontradiksi dan fallibism. Sebab manusia diciptakan dengan kodrat manusiawinya yaitu berpotensi melakukan kesalahan. Di dunia ini tidak ada yang namanya absolut. Yang menjadi absolut hanyalah pencipta kita yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Begitu pun matematika, sistem matematika yang dibangun oleh kaum logicist-formalist-foundalist tidak mampu mencakup atau menjangkau semuanya. Konsep matematika yang mereka bangun adalah konsisten yang terbebas dari ruang dan waktu. Padahal semua yang ada di dunia ini terikat dengan ruang dan waktu. Karena ruang dan waktu itulah adanya kehidupan artinya tidak adalah suatu hal di dunia ini yang benar-benar konsisten. Jadi sebenar – benar kehidupan dan matematika itu kontradiksi.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 18: Apakah Mat Kontradiktif (Tanggapan utk Ibu Kriswianti)



Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Belajar filsafat itu memang tidak mudah, tetapi filsafat akan menuntun kita untuk dapat melihat segala sesuatu itu tidak hanya setengah-setengah, karena filsafat akan membimbing kita untuk berfikir secara mendalam, menyeluruh dan sistematis. Banyak sudut pandang yang dapat kita gunakan untuk memperoleh kebenaran hakiki. Logicist-Formalist-Foundationalist biasanya berpikir pola deduktif. Memiliki simbol yang kosong dari arti, maksudnya adalah ia terbebas dari ruang dan waktu. Sementara jika pikiran dan karya tersebut tidak ada penjelasan, maka dapat dikatakan sebagai sebuah mitos dalam matematika. Namun jika kita mampu memberikan pembuktian dan penjelasan maka hal tersebut dapatlah kita sebut sebagai logos.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 17: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketujuh)



Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Biasanya, dalam mempelajari sesuatu yang lebih dalam dan luas membutuhkan waktu yang cukup banyak. Demikian juga dengan matematika, semakin dalam dan luas yang akan dipelajari, banyak masalah yang akan dilihat. Hal tersebut juga terkait dengan masalah kontradiksi. Contohnya, operasi 2 - 5 = ... akan ada hasilnya ketika semestanya bilangan bulat. Demikian juga 4 x ... = 9 hanya akan ada hasilnya ketika semestanya setidaknya pada bilangan rasional. Kekonsistenan dalam matematika bukanlah kekonsistenan yang mutlak karena memiliki syarat ruang, waktu, dan semesta pembicara. Hal itu terjadi karena mereka tidak memberikan batasan ruang, waktu, dan semesta pembicaraan.  Itulah terjadi dalam pembelajaran matematika di sekolah adalah guru sering memberikan atau mengajar matematika tanpa penjelasan rinci, mereka cenderung untuk mengambil atau mengajar dengan jalan pintas. Ini adalah fakta nyata bahwa matematika di mata siswa hanya sebatas mitos. Jadi, inilah tantangan kita sebagai guru matematika calon untuk mengubah mitos menjadi logos.

Kamis, 05 Desember 2013

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 16: Apakah Matematika Kontradiktif (Bagian Keenam)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Keberadaan Matematika dapat dilihat dari dua unsur, yaitu identitas dan kontradiksi. Karena pada dasarnya kita hanya berkutat dengan dua elemen tersebut dalam matematika. Sebagai contoh, dalam membuktikan suatu kebenaran, kita harus melakukan suatu kegiatan atau penelaahan untuk menemukan kesamaan antara subjek dan predikat harus dibuktikan. Sebaliknya bila kita memberikan contoh dari salah satu teorema yang berlaku, tidak berarti kita telah menunjukkan kontradiksi matematika.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 15: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Kelima)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Elegi ini dimulai dari separo dunianya para logicist, Formalis dan faoundationalist yang menganggap matematika terbebas oleh ruang dan waktu, artinya benar bagi siapapun dan di manapun (Ruang), dan benar kapanpun (Waktu). Ini merupakan kontradiksinya kaum Logicist-Formalist-Foundationalist itu sendiri. Mengapa demikian? Karena kaum Logicist-Formalist-Foundationalist sangat memperhatikan semesta pembicaraan. Operasi 2 - 5 = ... akan ada hasilnya ketika semestanya bilangan bulat. Demikian juga 4 x ... = 9 hanya akan ada hasilnya ketika semestanya setidaknya pada bilangan rasional. Bukankah ini bentuk keterikatannya dengan ruang? Jadi, sebenarnya kebenaran matematika itu tidak bisa terlepas dari ruang dan waktu. 


Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 14: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Keempat)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Di dalam dunia seutuhnya hanya terdapat dua prinsip hakekat, yaitu prinsip identitas dan prinsip kontradiksi. Kontradiksinya matematika dan kontradiksinya filsafat itu berbeda. Kontradiksinya matematika karena tidak konsisten, sedangkan kontradiksinya filsafat adalah bukan identitasnya. 

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 13: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian Ketiga)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Matematika dianggap kontradiktif karena terbebas oleh ruang dan waktu. Padahal para Logicist-Formalist-Foundationlist ingin membangun dunia melalui matematika. Dunia Matematika yang dibangun kaum Logicist-Formalist-Foundationalist "barulah mencakup SEPARO DUNIA" atau bahkan menurut saya mungkin baru SEPERTIGA-nya, yaitu dunia matematika DEWASA. Dunia matematika anak-anak tidak tersentuh di dalamnya. Membangun dunia matematika harus dilakukan secara mendalam dan seluas-luasnya. Dalam konteks membangun dunia matematika sangatlah penting memperhatikan hal tersebut. 


Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 12: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian kedua)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Tampilan skala presisi, uji konsistensi dan kurangnya sistem kontradiksi yang berkaitan dengan sistem Awal Matematika, sub-sistem, atau unsur-unsur atau elemennya. Kontradiksi matematika berasal dari kontradiksi dari setiap elemen pembentuk sistem matematika. Kontradiksi didasarkan pada intuisi ruang dan waktu. Dari kontradiksi ini akan membangun konsistensi matematika.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 11: Apakah Matematika Kontradiktif ? (Bagian Kesatu)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Terdapat dua pendapat yaitu matematika itu kontradiktif dan tidak kontradiktif. Pendapat para logicist dan Formalis yang mempertahankan kebenaran koherensi matematikanya dengan konsistensi dan tidak ditemukan adanya kontradiksi. Padahal matematika itu sebenarnya kontradiktif. Di sinilah fungsi belajar filsafat bagaimana kita dapat menjelaskan, memperbincangkan, dan membuktikan pendapat kita. Semoga para logicist dan Formalis dapat melihat kembali kebenaran koherensi matematikanya.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 10: Architectonic Mathematics (2)

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Architectonic Mathematics adalah ketika siswa dapat membangun pemahaman mereka sendiri, merancang, menemukan pola sesuai dengan kemampuan mereka. Siswa dapat menggunakan logika dan pengalaman mereka sendiri memahami matematika sehingga dengan sendirinya dibangun di dalamnya. Architectonics Mathematics pada dasarnya pikiran siswa sendiri. Architectonics Mathematics tidak tunggal, tapi majemuk.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 9: School Mathematics

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Matematika menurut siswa adalah menakutkan dan tidak menyenangkan. Sudah saatnya kita mengubah pandangan para siswa dengan kembali matematika sebagai aktivitas pola atau hubungan, kegiatan pemecahan masalah, kegiatan investigasi, dan komunikasi pencarian. Kebiasaan guru masih mengajar matematika dengan memberikan latihan yang harus berubah karena matematika harus dibawa lebih dekat dengan dunia nyata dan pikiran siswa dan dikomunikasikan kepada siswa melalui kegiatan interaktif dan menarik bagi siswa.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 6: Apakah Matematika itu Ilmu?

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Matematika akan menjadi ilmu apabila bersifat sintetik a piori. Hal ini sejalan dengan pendapat Kant bahwa matematika bisa menjadi ilmu tetapi bisa tidak. Matematika akan menjadi ilmu jika dia dibangun di atas intuisi. Sedangkan intuisi tersebut masuk dalam kerangka ruang dan waktu, yaitu intuisi dapat muncul karena adanya pengalaman dari orang yang bersangkutan tersebut. Oleh karena itu untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka pembelajaran yang ada hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang inovatif sehingga siswa dapat menemukan sendiri berbagai macam pengetahuan dan nantinya akan lebih dapat menguasai dan memahaminya karena terlibat secara langsung dalam menemukannya dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 7: Structuralism Mathematics

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Ada 3 pilar filosofi dan dasar MATHEMATICS PURE yaitu mathematicslogicism structuralism, formalism matematika dan matematika, matematika juga dapat dilihat sebagai bahasa. Bahasa sebagai suatu sistem yang teratur, memiliki pola, yang terdiri dari kata-kata, simbol atau simbol-simbol yang akhirnya menjadi satu kesatuan. Maka hal tersebut dapat dianggap sebagai bahasa matematika karena matematika adalah serangkaian kata-kata yang diungkapkan melalui simbol-simbol atau simbol yang terorganisir dan memiliki arti tertentu. Tapi bahasa matematika berbeda dari bahasa verbal yang kita gunakan sehari-hari. Matematika memiliki lambang sendiri atau simbol yang unik dan hanya digunakan dalam matematika itu sendiri. Tentu saja tidak mudah bagi siswa untuk belajar bahasa matematika jika tidak diberikan sesuatu atau konteks nyata pada awalnya.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 5: Peran Intuisi dalam Mathematical Research

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Intuisi matematika berperan penting dalam pengambilan kesimpulan. Kita sering bertemu berbagai kendala dalam proses pembelajaran atau penelitian. Intuisi matematika ini memainkan peran dalam memberikan solusi yang baik dari analisis sampai pada kesimpulan. Dalam membuat asumsi awal kadang-kadang intuisi diperlukan para peneliti, dan bahkan sampai hipotesis akan terbukti, itu adalahintuisi. Dengan asumsi yang dimiliki tersebut, hipotesis akan diselidiki apa yang benar atau salah dengan menggunakan referensi serta dasar pemikiran. Tapi jangan melakukan analisis dalam penelitian hanya dengan menggunakan intuisi saja karena penelitian harus didasarkan pada fakta – fakta di lapangan dan sumber pendukung. 

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 4: Kompetensi Matematika juga Menghasilkan Mathematical Intuition

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Intuisi matematika yang dihasilkan oleh kompetensi matematika. Kompetensi matematika siswa harus berasal dari apa yang diajarkan oleh guru di sekolah, meskipun ada kemungkinan bahwa siswa juga belajar sendiri di luar sekolah. Berdasarkan hal ini, kompetensi matematika guru sangat berpengaruh terhadap kompetensi siswa. Kompetensi matematika yang berisi materi yang akan meningkatkan kemampuan abstraksi namun kemampuan ini juga harus didukung oleh kemampuan untuk menunjukkan ide-ide logis yang dapat diterapkan secara umum sehingga akan memperluas intuisi matematika yang kita miliki. Sehingga siswa dapat memiliki kompetensi matematika. Guru harus kreatif dengan cara-cara atau metode mengajar sehingga siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan tetapi juga kemampuan untuk menyampaikan ide atau gagasan misalnya dalam pemecahan masalah sehingga akan menghasilkan intuisi matematika siswa.

Dialog Internasional 6 Pendidikan Matematika

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Matematika akan menjadi ilmu  jika dibangun dengan intuisi. Satu kalimat yang memegang makna sebenarnya dari ilmu matematika. Ilmu adalah bagian dari pengetahuan. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui dari sumber atau referensi yang dapat dipercaya dan akuntabel. Kita bisa menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah pengetahuan jika hanya sebatas diketahui bagaimana simbol-simbol, rumus, dan sebagainya. Namun, matematika akan menjadi ilmu jika kita menerapkan pengetahuan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa perlu mendefinisikan pengetahuan matematika formal, maka kita telah berintuisi terhadap matematika dan dengan demikian kami telah membuat matematika menjadi pengetahuan matematika melalui intuisi yang kita miliki. Jadi dapat dikatakan bahwa intuisi adalah jembatan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan.

Dialog Internasional 5 Pendidikan Matematika

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Guru adalah seseorang yang terlibat langsung dalam pembelajaran maka guru mempunyai peranan dan andil yang sangat besar. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran juga tergantung dengan guru tersebut. Agar pembelajaran berhasil maka guru hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Dalam proses pembelajaran pun haruslah diselenggarakan seefektif mungkin dan dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran.

Dialog Internasional 4 Pendidikan Matematika

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Di atas, Pak Marsigit berkata bahwa I also wish to share the ideas of math and its teaching, not in the spirit of negatively reducing them into a meaningless notions, but in the spirit of positively constructing them intensively and extensively in such away that we as math teachers are to self improve of our professionalism.. "Sukses dalam mengajar tidak hanya berdasarkan pengetahuan matematika guru, tetapi lebih pada bagaimana membuat siswa mampu membangun pengetahuan mereka sendiri. Seperti kita ketahui dan pahami adalah bahwa matematika adalah siswa itu sendiri. Jadi dalam mengembangkan kemampuan siswa, siswa harus membangun pengetahuan matematika dalam diri mereka melalui pengalaman mereka dan penyelidikan mereka sendiri.

Dialog Internasional 3 Pendidikan Matematika

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education


Sebagai seorang guru, rasa percaya kepada siswa-siswany memang sangat diperlukan. Tugas guru adalah sebagai fasilitator. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali dan mengembangkan sendiri pola-pola dalam pembelajaran. Dengan demikian siswa akan lebih memahami dalam pembelajaran tersebut karena siswa sendirilah yang menemukan pola tersebut.

Dialog Internasional 2 Pendidikan Matematika

Dian Permatasari
10313244018
International Mathematics Education

Pengajaran matematika tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Matematika harus diajarkan oleh guru yang memiliki kompetensi yang baik pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Dengan itu, guru akan mampu memiliki kemampuan untuk menentukan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa. Tapi di sisi lain juga harus ada kesadaran dalam diri siswa itu sendiri untuk mau belajar matematika. Tidak sepenuhnya semua itu tergantung pada guru. Dalam dunia pendidikan, guru mempunyai fungsi sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan melayani siswa dalam pembelajaran.  Siswa diberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri pola-pola dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran tersebut.